Desember 28, 2010

Peluang Juara Tetap Terbuka


Laga hidup-mati akan dilakoni Indonesia melawan Malaysia pada leg kedua final Piala AFF 2010 malam nanti di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pertandingan ini sangat sulit bagi Firman Utina dkk. Sebab, Indonesia tak sekadar perlu kemenangan, tapi juga kemenangan besar untuk bisa menjadi juara Piala AFF kali pertama sejak digulirkan pada 1996 silam.
Dengan kekalahan 0-3 di leg pertama Ahad (26/12) malam di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, skuad Merah Putih butuh kemenangan 4-0 untuk keluar sebagai kampiun.
Bisakah? Peluang masih tetap ada dan Indonesia punya bekal untuk meraihnya. Di hadapan puluhan ribu pendukung setianya, 1 Desember lalu Skuad Garuda, julukan Timnas Indonesia, berhasil menghajar Malaysia dengan skor telak 5-1 di laga babak penyisihan Grup A.
Mundur ke gelaran Piala AFF 2004, saat itu Indonesia bertemu Malaysia di babak semifinal. Di leg pertama yang digelar di SUGBK (28/12/2004), Indonesia secara mengejutkan ditundukkan Harimau Malaya,  dengan skor 1-2. Tapi Indonesia tidak menyerah. Saat giliran melawat ke Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur di leg kedua (03/01/2005), Indonesia yang masih diperkuat Kurniawan Dwi Julianto mengamuk dan berhasil membalikkan keadaan. Di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri, Malaysia disikat dengan skor telak 4-1. Indonesia pun melenggang ke final. Spirit seperti itulah yang dibutuhkan Firman Utina dkk untuk mewujudkan keinginan ratusan juta masyarakat Indonesia. Sayang di partai puncak Piala AFF 2004 Indonesia takluk di tangan Singapura dengan agregat skor 5-2.
Dalam duel penentuan juara malam nanti, sebetulnya Indonesia juga diuntungkan dengan dukungan puluhan ribu suporter fanatiknya. Tapi kehadiran “pemain ke-12” itu juga bisa jadi bumerang. Bisa saja keberadaan mereka malah memberikan tekanan tersendiri kepada pemain yang  butuh kemenangan telak agar menjadi juara.
Menghadapi laga hidup-mati malam nanti, pelatih Indonesia, Alfred Riedl, mengaku tidak mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi Malaysia. Pelatih asal Austria itu justru fokus membenahi mental pemain.
“Tidak ada persiapan strategi secara khusus. Kami hanya berbicara kepada pemain. Menurut saya itu lebih penting daripada latihan. Karena kami harus melihat kondisi pemain, apakah mereka bisa bermain besok,” kata Alfred Riedl usai memimpin anak buahnya berlatih di Lapangan C Senayan kemarin pagi. “Anda tidak akan bisa mengubah banyak di dua pertandingan hanya dalam tiga hari,” lanjut Riedl.
Dalam latihan kemarin pagi  Firman Utina dkk berlatih dengan santai dan ceria. Tidak tampak muka tegang di Skuad Garuda meski mereka dituntut menang setidaknya 4-0 untuk menjadi juara. “Latihan hari ini tidak ada bedanya dengan latihan-latihan sebelumnya. Latihan ini dimaksudkan untuk memberi pemain kesempatan mengembalikan kondisi fisik mereka. Itulah inti latihan hari ini,” beber Riedl. Pelatih yang membawa Vietnam melaju ke babak delapan besar Piala Asia 2007 itu mengatakan, timnya sudah siap secara fisik dan mental. “Mental pemain tidak ada masalah. Saya ingin membangun mental pemain tidak hanya untuk turnamen ini. Tim ini juga untuk Olimpiade tahun depan,” paparnya.
>>sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Design by : Sponsored by: